Selamat Jalan Adik Tercinta. Yohana Elvina Diyanti

BAGIKAN

Dalam kehidupan ini, sering kali kita dihadapkan pada ujian yang sulit dipahami. Salah satu ujian terberat yang bisa kita alami adalah kehilangan orang yang kita cintai. Tentunya kita harus ikhlas mengenang dan merayakan kehidupan adik tercinta yang telah meninggalkan kita untuk selamanya.

Keluarga Besar Sekolah Ricci Turut berduka atas kepergian adik Yohana Elvina Diyanti yang telah dipanggil Tuhan pada hari Rabu, 10 Januari 2024. Yohana Elvina Diyanti yang kerap dipanggil Hana adalah buah hati dari Bapak Asung (TU SD Ricci 1), Ibu Ika (Guru TK Ricci 2) dan adik dari Clara (SMP Ricci 2). Adik Hana dipanggil Tuhan masih sangat muda. Yaitu, pada usia 9 tahun dan masih menempuh pendidikan Sekolah Dasar kelas 2 di SD Ricci 2. Kepergian Ananda Hana akibat sakit yang di deritanya, dan kali ini ia sudah tidak merasakan sakit lagi. Karena sudah Bersama bapa di sorga.

Adik Hana adalah sosok yang selalu membawa keceriaan di mana pun ia berada. Dengan senyumnya yang hangat, ia mampu mencairkan kebekuan hati siapa pun yang berada di sekitarnya. Kenangan akan tawa dan kegembiraan yang adik bawa akan terus hidup dalam hati kita, menjadi pelita yang menerangi setiap langkah perjalanan hidup kita.

Adik yang penuh keceriaan dan kepolosan telah meninggalkan jejak kenangan indah di setiap sudut kehidupan kita. Meskipun kepergiannya meninggalkan luka yang mendalam, kita harus mengenang adik dengan senyuman, karena dialah sumber kebahagiaan dan cinta dalam hidup kita. Selama hidupnya, adik Hana telah mengajarkan kita begitu banyak hal berharga. Keberanian adik dalam menghadapi tantangan dan kesabaran dalam mengatasi kesulitan merupakan contoh yang patut dicontoh. Adik adalah pahlawan kecil kita yang selalu memberikan inspirasi untuk tetap berdiri tegak dalam badai kehidupan.

Di saat seperti ini, marilah kita bersatu dalam doa untuk adik Hana tercinta. Semoga Tuhan menerima amal ibadahnya, mengampuni segala dosanya, dan memberikan tempat terbaik di sisi-Nya. Adik tidak lagi merasakan beban dunia ini, tetapi kita yakin dia berada dalam damai-Nya, menikmati kebahagiaan abadi di sorga.

“Sebab tidak ada seorang pun di antara kita yang hidup untuk dirinya sendiri, dan tidak ada seorangpun yang mati untuk dirinya sendiri. Sebab jika kita hidup, kita hidup untuk Tuhan, dan jika kita mati, kita mati untuk Tuhan. Jadi, baik hidup atau mati, kita adalah milik Tuhan. Sebab itulah Kristus telah mati dan hidup kembali, supaya Ia menjadi Tuhan, baik atas orang – orang mati, maupun atas orang – orang hidup.” (Roma 14:7-9)

Selamat jalan, adik tercinta. Kita akan selalu merindukanmu, tetapi kenanganmu akan tetap hidup dalam hati kita selamanya.