Seminar - Peran Sekolah dalam Menyikapi Perundungan
Seminar kali ini mengangkat tema tentang "Peran Sekolah dalam Menyikapi Perundungan". Dengan Narasumber Dr. dr. Dharmawan Ardi, Sp.KJ dan peserta seluruh Pendidik dan Tenaga Pendiidkan TK-SD-SMP-SMA Sekolah Ricci.
Perundungan di lingkungan sekolah telah menjadi isu yang memprihatinkan dalam beberapa tahun terakhir. Tindakan ini tidak hanya mengganggu kehidupan sehari-hari peserta didik, tetapi juga memiliki dampak jangka panjang yang serius terhadap kesejahteraan mental dan emosional mereka. Perundungan, dalam segala bentuknya, seperti fisik, verbal, atau cyber, merupakan perilaku yang tidak dapat ditoleransi di dalam atau di sekitar lingkungan belajar. Ini dapat berdampak besar pada korban, seringkali menyebabkan perasaan rendah diri, gangguan mental, bahkan menyebabkan kecemasan yang berkepanjangan.
Salah satu masalah utama dalam mengatasi perundungan adalah keheningan yang seringkali mengelilinginya. Banyak korban yang tidak melaporkan perundungan yang mereka alami karena takut akan lebih banyak intimidasi atau karena mereka merasa tidak ada yang akan membantu. Penting bagi seluruh anggota komunitas sekolah, termasuk guru, staf, dan siswa, untuk berperan aktif dalam mencegah perundungan ini. Tidak hanya sekolah, tetapi juga keluarga dan masyarakat harus terlibat secara aktif dalam mengedukasi anak-anak tentang pentingnya menghormati orang lain, menerima perbedaan, dan mengatasi konflik tanpa kekerasan. Program-program pendidikan yang fokus pada empati, pengembangan keterampilan sosial, dan penanganan konflik dapat membantu mengurangi insiden perundungan di sekolah.
Selain itu, tindakan preventif yang lebih kuat dan penegakan aturan yang tegas di sekolah diperlukan untuk memastikan bahwa setiap bentuk perundungan segera diidentifikasi dan diatasi. Sistem dukungan psikologis dan konseling juga harus tersedia bagi siswa yang menjadi korban perundungan, sehingga mereka dapat mendapatkan bantuan yang mereka butuhkan.
Melawan perundungan bukanlah tugas yang mudah, tetapi dengan kolaborasi antara sekolah, keluarga, dan masyarakat, kita dapat menciptakan lingkungan yang aman dan mendukung bagi setiap siswa. Hanya dengan upaya bersama, kita dapat memberikan pesan bahwa perundungan tidak akan ditoleransi dan bahwa setiap individu memiliki nilai serta hak untuk merasa aman di lingkungan sekolah.