IN MEMORIAM JOSEP HERU ADI EKO PUTRANTO

BAGIKAN

"Harimau mati meninggalkan belang, gajah mati meninggalkan gading, manusia mati meninggalkan nama”. Orang yang baik akan meninggalkan nama baik dan orang jahat akan meninggalkan nama buruk yang tercemar. Pesan itu tampaknya sungguh menghidupan pak Heru Adi dalam seluruh hidupnya.

Pak Heru Adi Lahir 24 April 1962. Selamama kurang labih 31 tahun mengabdi di Yayasan Ricci sebagai guru Agama. Selama masa waktu itu, beliau juga pernah diberi kepercayaan menjadi wakil Kepala Sekolah, wali kelas, dan Pembina Pramuka. Beliau adalah sosok guru yang tenang, tekun, setia dan ulet dalam mendidik para murid untuk menjadi pribadi yang dewasa. Pengalaman mengajarnya, bukan hanya di sekolah Ricci, tetapi juga pernah menjadi dosen di UNIKA Atma Jaya, Jakarta, semakin menjadikan dirinya seorang guru yang sesungguhnya. Dedikasi yang tinggi terhadap panggilannya memberi warna khusus dalams setiap gerak layanannya, khususnya di sekolah Ricci.

Dari kesaksian sejumlah murid baik yang masih aktif maupun yang sudah alumni, semua memberikan kesan yang sangat baik tentang beliau. Maka peribahasa "Harimau mati meninggalkan belang, gajah mati meninggalkan gading, manusia mati meninggalkan nama” sangat pas untuk disandangkan padanya. Selama hidupnya, pak Heru Adi telah mengukirkan keindahan, semangat, dan harapan terutama kepada pada muridnya.

Beliau adalah guru yang baik, murah senyum, sangat sabar, sangat peduli pada orang lain, seru, menyenangkan. Sebagai seorang guru, beliau tidak hanya mengajar apa yang tertulis di buku, tetapi juga menyampaikan apa nilai-nilai kehidupan yang penting untuk masa depan pserta didiknya. Guru yang sangat supportif dan memberi kepercayaan kepada siswa. Guru yang memiliki ilia toleransi yang tinggi, kepada  yang berbeda agama.

Seorang siwi menceritakan bahwa pak Heru baginya adalah guru yang paling sabar kedua yang pernah dijumpainya selama menjadi murid. Salah satu nasihat yang sangat membekas baginya beliau pernah memberikan pesan kepada para muridnya, “Kejahatan harus dibalas dengan kebaikan, percuma kejahatan dibalas dengan kehajatan. Kita jua mesti memberi kebaikan dengan seikhlasnya”.

Kehadirannya selalu memberikan warna yang indah bagi semua yang disapanya. Seorang muridnya mengatakan, “Pak Heru itu merupakan orang yang sangat ramah dan dekat dengan murid, dengan semua murid. Pak Heru juga merupakan seseorang  yang mencerminkan guru yang sebenarnya. Lalu, pak Heru juga selalu support anaknya kalau ada masalah, selalu mendukung anaknya kalau kesusahan. Beliau juga tidak cuma mengajar agama tetapi juga mempraktikannya dalam kehidupan sehari-hari beliau”.

 

 

Robertus S

11/12 / 2020