BIARKAN TUHAN PEGANG TANGANMU
Pesan Gembala kita : Mgr Ignatius Kardinal Suharyo pada hari ini, 17 Feb 2021. Rabu Abu di tengah beratnya kenyataan yang kita hadapi yakni adanya pageblug Covid 19, tapi kita harus tetap yakin pada Tuhan. Masa berat ini bukan hukuman tapi saat untuk memilih dan membedakan mana yang penting dan tidak penting. Memilih yang baik dan benar tidak mudah, kita cenderung memilih yang mudah.Kisah org kusta yg disembuhkan Yesus menandai orang yang berkepribadian utuh dengan mewartakan kebaikan yang diterimanya dari Tuhan. Semakin mengasihi, semakin terlibat dan semakin menjadi berkat. Kita dapat menjalani Tiga keutamaan itu dengan baik jika kita membiarkan tangan kita digenggam oleh Allah. Allah kita adalah Allah Yang Setia.
Menjelang senja, seorang ayah bersama anaknya yang masih kecil, berjalan melintasi jembatan gantung yg berada di atas sebuah sungai yang sangat deras arusnya. Karena takut, si anak berkata, "Ayah, boleh ya, aku pegang tanganmu sebab jembatan ini goyang2 menakutkan." "Tidak, Nak. Ayahlah yg menggenggam tanganmu," kata ayahnya. "Lho apa bedanya, Yah?" tanya anaknya, bingung.
Sang ayah menjelaskan, "Ada perbedaan besar, Nak.. Jika engkau yang genggam tangan ayah dan kemudian sesuatu terjadi, kemungkinan tanganmu akan lepas. Tetapi, jika ayah yg menggenggam tanganmu dan sesuatu terjadi, Ayah pasti akan tetap menggenggam tanganmu, tidak peduli apapun yang akan terjadi."
Kisah ini menggambarkan sikap kita dalam beriman kepada Tuhan. Tanpa sadar, kita memegang tangan-Nya. Dengan begitu rasanya kita telah mendapat kekuatan yang besar dan tidak ada yang bisa menggoyahkan kita lagi.
Sesungguhnya, Menggenggam dan digenggam adalah dua kata yang berbeda arti. Sekilas biasa saja dan tidak perlu dipermasalahkan. Tetapi dalam hal iman kepada Tuhan, hal ini penting untuk diluruskan, sehingga kita tahu posisi kita sebagai yang menggenggam atau yang digenggam.
Biasanya bila menghadapi bahaya, orang yang lebih kuat yg akan menggenggam tangan yang lemah. Berlaku dalam kehidupan beriman, Tuhan yang menggenggam tangan kita, sebab Ia jauh lebih kuat dari kita dan tidak ada yang dapat menggoyahkan-Nya.
Disaat pandemi yang sangat berat ini, biarlah Tuhan yang menggenggam tangan kita sebab di saat tubuh kita lemah dan tiada berdaya, kita akan selalu aman dalam genggaman-Nya. Bahkan dalam keadaan yang tenang sekalipun Ia tidak akan melepaskan tangan kita. Sebab, Tuhan tahu bahwa bahaya bisa mengancam kita kapan saja, sehingga Ia senantiasa menjaga dan melindungi kita.
Marilah berdoa: Tuhan.., di dalam kelemahanku, terutama di masa Pandemi Covid 19 ini, aku memohon peganglah tanganku selalu, agar tetap kuat dan sanggup menjalani pergumulan hidup ini. Amin