BEATO YUANITO BARRERA MENDES (JUANITO)

BAGIKAN

Beato termuda di abad 21.

Tanggal 23 April 2021 dilaksanakan misa beatifikasi di Katedral Santa Cruz del Quiche, Guatemala terhadap 10 orang martir Quiche, yang terdiri 3 imam dan 7 awam. Salah satu dari sepuluh martir tersebut adalah Juan Barrera Mendez. Misa dipimpin oleh Kardinal Alvaro Leonel Ramazini, wakil Paus Fransikus.

Juan Barrera Mendes merupakan martir termuda dari 10 orang yang berusia 12 tahun. Sepuluh orang tersebut tewas karena “kebencian terhadap iman” di Guatemala antara tahun 1980 dan 1991. Mereka tidak ragu-ragu ikut proses evangelisasi baru, yang dipromosikan Chatolic Action sebagai “metode, cara, gaya hidup dalam iman mengikuti Yesus dari Nazareth.” Meski diancam, mereka memeluk salib, dianiaya, akhirnya dibunuh oleh orang-orang yang menganggap ajaran Injil berbahaya bagi keentingan orang berkuasa, demikian kata Mgr. Rosolino Bianchetti Boffelli kepada Vatican News.

Juanito diperkirakan lahir tahun 1968  dari keluarga Roberto Barrera dan Ana Mendez. Ia meninggal tanggal 18 Januari 1980 di Pusat Vega Kedua. Sebagai anak dari keluarga Katolik, ia aktif dalam kegiatan paroki sejak usia muda. Meskipun usianya masih muda, dia suka berperan serta dalam pertemuan formatif untuk mempelajari “ajaran” dalam perayaan. Dia adalah seorang anak yang gelisah, dengan inisiatif hampir sebagai orang dewasa, yang dalam pekerjaannya telah menyembunyikan benih dari cita-cita yang masih belum terpenuhi, melihat Rakyatnya dihiasi dengan nilai-nilai perdamaian, keadilan dan persaudaraan yang memungkinkan semua orang untuk berpartisipasi. hidup yang lebih bermartabat.

Dia adalah seorang petani dan pekerja anak. Meski tubuhnya rapuh, masih terus berkembang, ia menawarkan lengannya yang lembut sebagai buruh, berkontribusi dengan upayanya untuk mencari nafkah sehari-hari bersama keluarganya. Dia juga seorang katekis yang baik, sangat pintar; dia berpartisipasi dan berkolaborasi dalam komunitasnya mengenai formasi Kristen. Dia menghadiri perayaan Ekaristi di Paroki pada hari Minggu dan dua kali seminggu berpartisipasi dalam pertemuan yang diadakan di oratorium di kantonnya sendiri.

Dalam beberapa tahun, Senin setiap minggu, orang-orang mengingatnya, menjelaskan katekismus dan Firman Tuhan; dan Jumat, ia melaksanakan doa Rosario Suci bersama orang-orang, terutama wanita dan anak-anak lainnya yang datang ke Oratorium.

Juanito meski baru berusia 12 tahun telah menunjukkan kedewasaan spitirual sebgai katekis untuk anak-anak yang bersiap menerima Komuni Pertama bahkan Sakramen Penguatan. Menurut banyak kessaksian, ia sangat bersemangat mengikuti Yesus, bahkan ingin membangun gereja dekat rumahnya agar ayahnya, yang bukan Kristen yang teguh, bisa ikut. Juanito disiksa di hari dia ditangkap dalam penggerebekan tentara dan telapak kakinya dipotong (mirip yang dialami Jose Sances del Rio muda di Meksiko). Mereka lalu menyuruh dia berjalan sepanjang sungai. “Dia berdiri teguh, bersaksi dengan hidupnya, dengan darahnya. Dia digantung di pohon dan ditembak. Seperti “Yesus disalibkan” di pohon. Dan Beato Juanito bersinar hari ini.

Sumber informasi dikutip dari:

https://penakatolik.com/2021/04/24/martir-berusia-12-tahun-yang-disalib-di-pohon-dibeatifikasi-di-guatemala/

https://www.facebook.com/926786407430391/photos/juan-barrera-mendez-nace-en-zacualpa-en-1968-hijo-de-roberto-y-ana-de-aldea-la-v/2584241745018174/ 

https://www.facebook.com/SantidadGt/posts/juan-barrera-mendezjuanito-mi-santito-fecha-de-nacimiento-se-desconoce-la-fecha-/124233572718925/